islamic clock

ZUNI PRASANTI (2009-31-120)

ARIYANTI (2009-31-205)



PENGARUH FILM ASING TERHADAP REMAJA
PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang
Pada tayangan film asing sering ada pertunjukan berbagai adegan kekerasan secara terang-terangan, mulai dari kekerasan dalam rumah tangga, tawuran sesama pelajar, hingga adegan semena-mena yang diperagakan para artis. Belum lagi adegan para siswi SMA yang mengenakan rok mini dan baju ketat, juga cerita di mana orang berstatus sosial tinggi sering merendahkan orang lain, hal tersebut membawa pengaruh negatif pada remaja atau siapa saja yang menonoton tayangan film, terutama film asing  yang beradegan laga maupun romantis.

B.    Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Adegan film asing  yang membawa pengaruh negatif?
2.      Hal-hal apa sajakah yang timbul dari masalah tersebut?
3.      Bagaimanakah kiat-kiat untuk menanggulanginya?

C.    Pembahasan
Stasiun televisi sekarang juga banyak menayangkan film, baik film asing maupun film lokal. Dari survey yang penulis lakukan di sebuah kelas SMA, film menempati urutan pertama acara televisi yang sering ditonton siswa. Berikut hasil survey tersebut dalam diagram lingkaran.
Uraian tentang pengaruh film barat terhadap norma dan  perkembangan kepribadian remaja akan dibahas pada bab II.

   
 PEMBAHASAN


Seiring dengan masuknya era globalisasi saat ini, turut mengiringi budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia. Di zaman yang serba canggih ini, perkembangan kemutahiran teknologi tidak dibarengi dengan budaya-budaya asing positif yang masuk. Budaya asing masuk ke negeri kita secara bebas tanpa ada filterisasi. Pada umumnya masyarakat Indonesia terbuka dengan inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupannya, tetapi mereka belum bisa memilah mana yang sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku dan mana yang tidak sesuai dengan aturan serta norma yang berlaku di negara Republik Indonesia.

Negara Indonesia mempunyai norma-norma yang harus dipatuhi oleh masyarakatnya, norma tersebut meliputi norma agama, norma hukum, norma sosial, norma kesopanan. Setiap butir norma memiliki peranan masing-masing dalam mengatur hidup manusia. Norma merupakan suatu ketetapan yang ditetapkan oleh manusia dan wajib dipatuhi oleh masyarakat dan memiliki manfaat positif bagi kelangsungan hidup khalayak. Setiap peraturan yang telah ditetapkan pasti ada sanksi bagi yang melanggar, hal itu serupa dengan norma, apapun jenis norma ada di Indonesia, pasti ada sanksi bagi yang melanggarnya.

Pada umumnya masyarakat Indonesia sekarang seakan tidak menghiraukan lagi norma-norma yang ditetapkan. Terbukti dengan banyaknya penyimpangan prilaku yang dilakukan oleh banyak orang, seperti perbuatan korupsi, mencuri, menistakan agama, dan sebagainya. Kasus-kasus seperti itu menandakan bobroknya mental bangsa ini. Sehingga generasi muda yang mendatang bisa diperkirakan dapat lebih buruk dari masa sekarang jika mental mundur tersebut masih ditularkan pada kaum remaja saat ini.

Hal tersebut sudah mulai terjadi sekarang, kenyataan yang terjadi saat ini banyak remaja yang melakukan penyimpangan-penyimpangan yang sudah tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia. Mereka tidak menghiraukan lagi norma-norma yang ada. Kemudahan mengakses budaya asing serta kemudahan masuknya budaya asing tanpa ada filterisasi membuat usia muda rawan tergoda dengan hal-hal yang bisa membahayakan dirinya. Seperti banyaknya blue film yang masuk ke Indonesia, permasalahan ini sangat berdampak negatif bagi masyarakat khususnya kalangan remaja. Banyak blue film atau adegan porno laiinya yang dapat diakses dengan mudah melalui internet. Para remaja bebas mengakses dan menonton film tersebut tanpa pengawasan dari pihak orang tua mereka. Hal tersebut menimbulkan dampak yang kurang baik bagi psikis si remaja itu sendiri, dengan menonton adegan porno, si remaja tersebut jadi termotivasi ingin melakukan hal yang ia tonton dan ada sesuatu yang baru yang tidak seharusnya di coba jadi ingin dicoba. Jika sudah seperti ini siapa yang harus di salahkan? Permasalahan ini hanyalah satu contoh kasus yang sekarang sering terjadi di Indonesia. 

Pengaruh Negatif Film Asing Terhadap Remaja
A.     Dampak
1. Mempengaruhi untuk Berpikir Negatif
Saat menonton infotainment, pikiran kita bisa terpengaruh untuk berprasangka buruk karena terkadang infotainment cenderung membesar-besarkan masalah sepele dan mencampuri urusan orang lain.
2. Mempengaruhi untuk Bersikap Tidak Sopan
Penonton televisi, khususnya anak-anak dan remaja mudah terpengaruh tontonan televisi. Contohnya mereka meniru cerita film asing tentang anak yang berani melawan orang tua atau pelajar yang berpakaian tidak sesuai aturan, tawuran antar pelajar, dan

B.    Faktor-Faktor pembentuk kepribadian remaja
Sosialisasi
Kepribadian seorang individu dibentuk oleh proses sosialisasi, yaitu proses belajar seorang individu menjadi anggota masyarakat agar dapat berpartisipasi di dalamnya. Untuk mempermudah proses sosialisasi, diperlukan agen-agen sosialisasi. Menurut Fuller dan Jacobs ada empat agen sosialisasi utama, yaitu keluarga, kelompok bermain, sekolah, dan media massa.
a.      Keluarga
Peranan orang tua pada tahap awal sosialisasi ini sangat penting karena orang tua yang mengasuh dan mendidik anak dan diharapkan kekuasaan orang tua terhadap anak tidak disalahgunakan untuk melakukan kekerasan terhadap anak.

b.     Kelompok Bermain
Setelah anak beranjak besar maka agen sosialisasi selanjutnya ada pada kelompok bermain, yaitu teman-teman sebayanya. Pada tahap ini anak-anak memasuki game stage, yaitu mulai mempelajari aturan-aturan tentang peranan orang-orang dengan kedudukan sederajat.

c.      Sekolah
Menurut Dreeben, di sekolah anak dituntut agar mempunyai tanggung jawab yang lebih karena semua pekerjaan yang diberikan sekolah tidak bisa dikerjakan dengan mengharapkan bentuan orang tua seperti ketika dalam keluarga. Dari pandangan Dreeben, kita dapat melihat bahwa sekolah merupakan jenjang peralihan keluarga dan masyarakat karena sekolah memperkenalkan aturan-aturan baru yang diperlukan anggota masyarakat dan terkadang berbeda atau mungkin bertentangan dengan aturan di rumah.

d.     Media Massa
Media massa sebagai bentuk komunikasi masyarakat memberikan pengaruh yang cukup penting bagi masyarakat. Pesan-pesan yang disampaikan media massa berbeda satu sama lain dan terkadang bertentangan dengan aturan yang diajarkan di rumah. Menurut penelitian Robert Hodge dan David Trippp, televisi tidak memberikan pesan tunggal yang sederhana melainkan menyajikan berbagai pesan yang rancu dan saling bertentangan. Dampak televisi dapat memberikan arah perilaku prososial maupun perilaku antisosial.

Pengaruh Tayangan Film Di Televisi Terhadap Perkembangan Kepribadian Remaja
Ada banyak jenis tayangan televisi yang dapat mempengaruhi kepribadian remaja. Namun pada bab ini, penulis hanya akan membahas pengaruh tayangan televisi film dan sinetron terhadap perkembangan kepribadian remaja.

a.      Pengaruh Pada Pikiran
Cerita sinetron yang menunjukkan orang berstatus sosial tinggi merendahkan orang lain dapat mempengaruhi pola pikir remaja bahwa status sosial merupakan hal terpenting dalam pergaulan. Hal ini tentu saja tidak baik, karena dalam pergaulan dibutuhkan sikap saling menghargai dan menghormati.
Banyaknya adegan kekerasan dalam sinetron seolah mengajarkan penyelesaian masalah dengan emosi yang tak terkendali. Padahal remaja harus belajar menyelesaikan masalah secara baik-baik dengan kepala dingin supaya dapat berpikir dan bersikap dewasa.
Film horor yang ditayangkan di televisi dapat menyebabkan seseorang menjadi penakut. Mereka menjadi takut dengan hal-hal yang tidak nyata. Seharusnya mereka memperkuat iman supaya tidak takut dengan hal-hal yang hanya ada dalam pikiran mereka.
Film-film fantasi, selain untuk hiburan juga dapat melatih penonton untuk berimajinasi. Hal ini bagus untuk menghilangkan kejenuhan dan menyegarkan pikiran.
Film-film asing yang banyak ditayangkan di stasiun televisi dapat melatih remaja untuk berpikiran terbuka, menambah pengetahuan tentang budaya dan kebiasaan asing, namun dapat juga menjadikan remaja memiliki pola pikir yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

b.     Pengaruh Pada Perkataan
Kata-kata kasar dan kotor yang ada dalam film asing, film local maupun sinetron dapat menjadi ‘referensi’ negatif bagi remaja untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah. Apabila remaja tersebut telah terbiasa berkata kasar, hal ini dapat berpengaruh pada pergaulannya karena remaja yang suka berkata kasar biasanya dijauhi teman.
Saat menonton film berbahasa asing, remaja dapat mempelajari cara pengucapan, intonasi, dan maksud dialog. Hal ini dapat membantu remaja dalam bergaul dengan orang asing.

c.      Pengaruh Pada Tingkah Laku
Adegan para siswi SMA yang mengenakan rok mini dan baju ketat dapat mempengaruhi remaja untuk tidak berpakaian sopan dan rapi.
Cerita tentang orang-orang yang hidup mewah dan suka berfoya-foya dapat menjadikan remaja boros karena menginginkan kehidupan mewah seperti dalam film asng, film local dan  sinetron.
Pergaulan bebas ala barat yang sering muncul dalam film asing dapat mempengaruhi pikiran dan tingkah laku remaja. Sekarang banyak remaja yang bergaul secara bebas tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapi. Mereka menjadi tidak memperhatikan sopan santun ala budaya Indonesia. Seharusnya remaja memperkuat iman supaya tidak terjebak dalam pergaulan bebas.


PENUTUP


Kesimpulan
Pergaulan bebas ala barat yang sering muncul dalam film asing dapat mempengaruhi pikiran dan tingkah laku remaja. Sekarang banyak remaja yang bergaul secara bebas tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapi. Mereka menjadi tidak memperhatikan sopan santun ala budaya Indonesia. Seharusnya remaja memperkuat iman supaya tidak terjebak dalam pergaulan bebas.
Kata-kata bijak dalam film dapat memberi inspirasi bagi remaja untuk melakukan hal-hal yang berguna.
Film-film perjuangan mengajarkan sikap berani membela kebenaran dan tidak mudah putus asa.

Saran
Sebenarnya masih banyak pengaruh film dan sinetron terhadap perkembangan kepribadian remaja yang tidak dapat penulis sampaikan. Asalkan remaja dapat memilih mana tontonan yang pantas dan menyaring pengaruh buruk tontonan mereka, maka remaja dapat memperoleh hal-hal positif dari menonton film dan sinetron di televisi.


DAFTAR PUSTAKA

Saiful M, Ahmad S, Nila F, Indah R. (2011). Pengaruh Film Asing terhadap Remaja. Dari





Tidak ada komentar:

Posting Komentar