islamic clock

ZUNI PRASANTI (2009-31-120)

MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN YULIAR PUSPA MEGA (2009-31-104)

MAKALAH
PENCEMARAN LINGKUNGAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu alamiah dasar
Dosen pengampu : Bpk. Soekojo










Disusun Oleh :
YULIAR PUSPA MEGA
NIM : 2009-31-104

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN 2009
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Marilah Kita Panjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam tidak lupa penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan jalan terang terhadap kita.
Pencemaran lingkungan selalu berkaitan dengan manusia. Bagaimana tidak,kalau kita bersedia untuk menjaga kebersihan lingkungan maka lingkungan kita tidak akan tercemar. Dan mengakibatkan banjir, tanah longsor, hutan gundul.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih terhadap seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Tidak lupa pula kami mohon maaf karena di dunia ini tidak ada yang sempurna, begitu pula saya yang menyusun makalah ini pasti banyak sekali kekurangan. Saya juga mohon kritik dan saran guna kesempurnaan makalah ini.


Kudus, Oktober 2009



Penulis
Yuliar Puspa Mega








BAB I
PENDAHULUAN

Pencemaran lingkungan hidup merusak sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penentu kemajuan sebuah negara. Negara yang mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dapat menjadi negara yang maju dengan rakyatnya yang makmur, meskipun tidak mempunyai banyak sumber daya alam.
Ada masalah yang merupakan penghambat penting perkembangan Sumber Daya Manusia, tetapi tidak kita sadari, yaitu pencemaran lingkungan hidup. Pencemaran menurunkan produktivitas Sumber Daya Manusia karena dampaknya pada kesehatan. Bahkan ada yang menghambat perkembangan kecerdasan (IQ) anak.
Asap juga berbahaya bagi orang dewasa, yaitu menyebabkan penyakit bronkitis kronik dan chronic obstructive lung disease (COLD). Pada wanita yang terkena asap dapur terdapat prevalensi bronkitis kronik yang lebih tinggi daripada wanita yang tidak terkena. Akibat selanjutnya COLD ialah pulmonary hypertension dan pembesaran jantung yang akhirnya menjadi penyakit jantung.
Salah satu zat pencemar dalam asap ialah CO. CO menghambat pengikatan oksigen oleh sel darah merah sehingga distribusi oksigen ke seluruh tubuh terhambat. Akibatnya sel – sel tubuh kekurangan oksigen. Dampak umumnya ialah orang menjadi lekas capek dan lebih rentan oleh penyakit. Produktivitasnya menurun. Pada anak yang masih sedang tumbuh pertumbuhan dan perkembanganya terhambat. Pada wanita yang sedang hamil pertumbuhan dan perkembangan janinnya terhambat sehingga bayi yang lahir beratnya kurang dari takaran normal. Pertumbuhan dan perkembangan bayi yang berbobot rendah juga terhambat. Yang banyak terkena pencemaran itu ialah para ibu dan balita yang menyertai ibunya di dapur.
Kelompok beresiko tinggi adalah polisi lalu lintas, penjaga gerbang tol dan pengatur parkir, terutama di gedung parkir tertutup, dan pedagang kaki lima di jalan yamg ramai. Yang perlu disadari pula ialah bahwa menurut WHO tingkat pencemaran di dalam kendaraan adalah lebih tinggi daripada di udara ambien. Jadi orang yang lebih sering dan lebih lama naik kendaraan terkena tingkat pencemaran yang lebih tinggi daripada penduduk di luar kendaraan. Antar jemput anak ke sekolah memperbesar risiko anak terkena pencemaran tinggi.
Contoh – contoh di atas menunjukkan betapa seriusnya dampak pencemaran lingkungan hidup pada mutu dan produktivitas Sumber Daya Manusia. Karena anak – anak, apalagi janin, lebih peka terkena oleh zat pencemar yang umum adalah otak, mutu dan produktivitas Sumber Daya Manusia kita di kemudian hari juga terancam. Dapatkah kita mengurangi risiko ini? Ataukah kita harus menunggu sampai ekonomi kita membaik dan pulih? Jawabannya : dapat dan harus kita mulai sekarang.
Limbah adalah hasil dari kerja yang tidak efisien sehingga masalah limbah dapat dikurangi dengan efisiensi yang lebih baik. Efisiensi adalah konsep sentral dalam ekonomi. Efisiensi berarti menggunakan sumber daya ekonomi seefektif mungkn untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Dengan efisiensi yang lebih tinggi sedikit sumber daya yang terbuang sehingga jumlah limbah pun kecil. Karena sedikit sumber daya yang terbuang biaya produksi turun dan profit naik. Dengan demikian efisiensi itu mengandung arti baik efisiesi ekonomi maupun efisiensi ekologi. Dengan ini lahirlah konsep eko – efisiensi.
Jelaslah dengan menggunakan prinsip eko – efisiensi pembangunan ramah lingkungan yang rendah pencemaran lebih murah dan lebih menguntungkan daripada pembangunan yang mencemari lingkungan. Lagi pula dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Justru karena kita sedang didera krisis ekonomi yang menyebabkan banyak PHK, kita harus secepatnya melaksanakan pembangunan ramah lingkungan. Dengan pembangunan ramah lingkungan itu Sumber Daya Manusia kita terselamatkan, kini dan di kemudian hari.









BAB II
ISI
PENCEMARAN LINGKUNGAN

A . MACAM – MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN.
Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran lingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.

a. PENCEMARAN AIR.
Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci, dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi.
Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari – hari,secara tidak sengaja telah menambah jumlah bahan organik pada perairan dan mencemari air. Misalnya, pembuangan detergen ke perairan dapat berakibatkan buruk terhadap organisme yang ada di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku air, dan enceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut di bawah air menjadi berkurang.
Bahan – bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Defenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam organisme perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran DDT.

b. PENCEMARAN TANAH
Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir sehingga kesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunya kualitas tanah juga dapat disebabkan limbah padat pada yang mencemari tanah.
Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik), industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa – sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang,dan kertas. Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam, dan kaleng.
Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.

c. PENCEMARAN UDARA
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur – unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemaran udara bermacam – macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.

1.Pencemaran Udara Berbentuk Gas.
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemaran udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), senyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).
Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernafasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapisan ozon da atmosfer.

2.Pencemaran Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat.
Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair berupa titik – titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak nafas jika terhisap ke dalam paru – paru.
Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga – serangga yang telah mati. Partikel – partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Partikel yang mencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaksi dengan klor dan brom membentuk partikel PbCIBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.

B. DAMPAK PENCEMARAN BAGI MANUSIA SECARA GLOBAL.
Pembakaran bahan bakar minyak dan batu bara pada kendaraan bermotor dan indutri menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran hutan, gas CO2 ini akan berkumpul di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di Bumi menjadi lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Selain gas CO2,gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari aerosol, juga gas metan yang berasal dari penbusukan kotoran hewan.
Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik, sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga pulau – pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Akibat lain yang ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam. Terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.


BAB III
PENUTUP

SIMPULAN.
Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

SARAN.
Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai berikut :
1 . Membuang Sampah Pada Tempatnya.
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan menyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, sampah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa menyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah – sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.
Selanjutnya,sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik, dan kaleng bekas dapat didaur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang – barang lainnya.
2 . Penanggulangan Limbah Industri.
Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan – bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Dengan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan – bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
3 . Penanggulangan Pencemaran Udara.
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber penggantian alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
4 . Diadakan Penghijauan Di kota – kota Besar.
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
5 . Penanggulangan Pupuk dan Obat Pembasmi Hama Tanaman Yang Sesuai.
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikasi merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan.
Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat menyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman.
Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
6 . Pengurangan Pemakaian CFC.
Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.
Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena – mena terhadap lingkungan sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis sampahnya.





























DAFTAR PUSTAKA


1 . Kompas, 5 Juni 1999
2 . Grafindo Media Pratama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar