islamic clock

ZUNI PRASANTI (2009-31-120)

KHOLISHOTUL KHOIRIYAH 2009-31-023


KEKURANGAN BISA SAJA MENJADI KESEMPURNAAN

Oleh :kholishotul Khoiriyah
NIM : 2009-31-023

Menurut pandangan islam:
Tidak semua orang jenius dan cantik meniti perjalanan mereka dengan penuh kegigihan karena sadar akan kekurangan yang ada pada mereka. Banyak orang sukses dengan adanya kekurangan yang mereka miliki seperi buta, tuli, pincang maupun lumpuh. Akan tetapi, hal itu tidak membuat mereka terpuruk dengan keadaan yang mereka miliki.
       Pengakuan kellusan dari perguruan tinggi bukanlah segalanya. Tak perlu bersedih, bingung, dan patah semangat karena tidak memiliki ijazah S1, S2, atau S3. Ijazah bukan sealanya. Tanpa itu anda masih bias menciptakan pengaruh, masih bias bersinar, dan masih bias mempersembahkan yang terbaik untuk umat manusia. Betapa banyak orang terkenal dan mampu memberikan kontribusi yang sangat besar namun tidak memiliki ijazah formal. Mereka hanya menjalani kehidupannya dengan segala keteguhan hati, kegigihan tekat, dan obsesi yang tinggi. Selanjutnya kita menengok masa kini, ternyata banyak sekali orang-orang yang berpengaruh dalam ilmu syari’at, dakwah, pendidikan, pemikiran, dan sastra yang tidak memiliki ijazah formal.  
Banyak sekali orang yang dilanda kemiskinan, kesengsaraan, dan depresi hanya karena mereka jauh dari tuhannya(Allah). Ada seorang yang dulunya kaya raya dengan harta yang melimpah. Dia dikaruniai kesehatan oleh Robbnya dan mendapatkan kebaikan dari Allah. Namun kemudian ia berpaling dari ketaatannya dari Allah, melalaikan sholat, dan melakukan dosa-dosa besar. Maka Allah pun mencabut kesehatannya, mempersempit rizkinya, dan mengujinya dengan keresahan dan kebingungan. Hidpnyapun berpindah dari satu kesengsaraan menuju kesengsaraan yang lain dan dari bencana yang satu menuju ke bencana yang lain.
       Jika kita membayangkan memiliki sebuah keajaiban yang bisa merubah kegelisahan, kegundahan dan kesedihan yang kita alami. Namun, dari mana keajaiban itu bias kita dapatkan? Meski demikian kita bias memberikan sebuah resep dari para ahli agama. Yakni, sembahlah yang maha pencipta, terimalah rizki yang ada, terimalah Qodlo Allah, berlakulah Zuhud di dunia, serta jangan berangan-angan terlalu jauh.
       Saya sangat kagum kepada seorang ahli psikologi asal amerika yang bernama William James-seorang bapak psikologi di kalangan mereka. Katanya, “Kita, manusia, selalu memikirkan apa yang tidak kita miliki, dan tidak bersyeker kepada tuhan atas apa yang kita miliki. Kita selalu melihat sisi gelap  dan yang mengerikan dalam hidup kita. Kita selalu bersedih atas kekurangan yang kita miliki dan tidak pernah bahagia dengan apa yang ada pada diri kita”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar